Lompat ke isi

Sprinter balap sepeda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sprinter balap sepeda adalah seorang pembalap sepeda jalan raya yang dapat mengakhiri balapan dengan akselerasi tinggi hingga mencapai kecepatan tertinggi, sering kali dengan menggunakan taktik bantuan tarikan dari beberapa anggota tim untuk menghemat energi.

Sebagai bagian dari penggunaan sprint sebagai taktik balap. sprinter juga dapat berkompetisi memperebutkan sprint intermediet (dalam bahasa Prancis disebut primes), sering kali untuk menyediakan tambahan pertunjukan di kota yang dilewati sepanjang jalur balap. Di balap tahapan, hasil yang diperoleh saat sprint intermediet dan hasil akhir dapat dikombinasikan sebagai klasifikasi poin. Sebagai contoh, pada klasifikasi poin di Tour de France, maillot vert (jaket hijau) dimenangkan oleh sprinter yang paling konsisten. Pada Tour de France, kompetitor yang paling sukses pada ategori ini adalah sprinter Jerman Erik Zabel, yang memenangkan enam jaket hijau di Tour de France (1996–2001).

Sprinter jalan raya

[sunting | sunting sumber]

Sprinter memiliki rasio serat otot lurik lebih banyak dibandingkan dengan non sprinter. Sprinter jalan raya cenderung untuk memiliki tubuh lebih besar dibandingkan pembalap sepeda lainnya, menggabungkan kekuatan kaki dengan bagian tubuh atas untuk menghasilkan ledakan kecepatan yang dibutuhkan untuk finish yang sangat ketat. Beberapa sprinter memiliki kecepatan maksimal yang tinggi namun membutuhkan jarak lebih panjang untuk mencapainya, sedangkan yang lain dapat menghasilkan akselesari yang cepat dan pendek.

Sprinter umumnya lebih berat, membatasi keuntungan kecepatan mereka hanya di jalur datar. Sehingga umum terjadi bagi sprinter untuk tertinggal oleh peloton (juga dikenal sebagai kelompok) jika membalap pada jalur berbukit.

Sprinter memiliki kesenangan berbeda. Beberapa suka untuk melakukan sprint dalam jarak yang panjang sedangkan yang lain senang untuk melakukan 'drafting' di belakang teman atau lawan mereka sebelum melakukan akselerasi di beberapa meter terakhir. Beberapa senang untuk finish di jalur sedikit menanjak, sedangkan yang lain senang dengan jalur sedikit menurun.

Taktik sprinter

[sunting | sunting sumber]

Dalam balap jalan raya konvensional, sprinter umumnya menghabiskan waktunya menunggu hingga beberapa ratus meter terakhir sebelum melakukan akselerasi untuk memenangkan balapan. Banyak balapan akan berakhir dengan sekelompok besar sprinter berebut kemenangan; beberapa sprinter juga memiliki anggota tim, yang disebut penolong (domestique) yang memimpin mereka keluar dari kelompok (contohnya, menjaga kecepatan tinggi dan melindungi sprinter) sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk finish di posisi depan. Anggota tim tersebut akan melambat satu-persatu saat kelelahan; anggota tim terakhir tisebut sebagai sprinter penarik dan umumnya mereka juga spriter yang baik.

Beberapa balap sepeda klasik satu hari, seperti Milan-San Remo atau Paris–Tours cenderung dimenangkan sprinter karena jaraknya yang panjang dan lintasan yang cenderung datar. Sebagian besar edisi balap tersebut berakhir dengan kelompok besar sprinter, sering kali dimenangkan oleh pembalap yang memenangkan klasifikasi poin pada balap tahapan. Sebagai contoh, Zabel memenangkan Milan–San Remo empat kali dan Paris–Tours tiga kali. Sprinter yang lebih kuat memiliki kemampuan di lintasan berbukit atau perkerasan batu juga memiliki prospek baik untuk memenangkan balap klasik lain seperti Tour of Flanders atau Amstel Gold Race.

Sprinter terkenal

[sunting | sunting sumber]

Sprinter sukses pada masa lalu meliputi Freddy Maertens Belgia, Mario Cipollini Italia dan Erik Zabel Jerman.

Cipollini memegang rekor untuk kemenangan tahapan terbanyak di Grand Tour sebagai seorang sprinter; 57, dimana 42 diantaranya diperoleh di Giro d'Italia. Zabel memenangkan 41 tahapan, dan 10 klasifikasi poin di Giro, Tour (enam kali) dan Vuelta (tiga kali). Sama seperti Zabel, sprinter italia Alessandro Petacchi memenangkan tahapan dan klasifikasi poin di ketiga grand tour, termasuk 20 kemenangan tahapan di Spanyol. Rekor untuk pemenang tahapan di Vuelta menjadi milik dari Delio Rodriguez denganwith 39 kemenangan. Mark Cavendish disebut sebagai sprinter terbaik Tour de France sepanjang masa oleh koran Prancis L'Equipe pada 15 Juli 2012.

Sebuah sprint yang bagus juga dapat mengamankan sejumlah kemenangan bagi spesialis lainnya, seperti pembalap klasik dan pesaing Klasifikasi umum. Sean Kelly memenangkan 21 tahapan di Tour dan Vuelta, dan klasifikasi poin di kedua balapan tersebut empat kali, sebagai tambahan sembilan kemenangan Klasik. Serupa, spesialis Klasik Belgia Rik van Looy dan Roger de Vlaeminck sangat sukses karena sprint terakhir yang baik, beserta dengan dua kali juara dunia Paolo Bettini.

Sebaliknya, banyak sprinter menggunakan kemampuan mereka untuk memenangkan lebih dari tahapan saja, dan sukses di Klasik seperti Tour of Flanders (seperti Jan Raas) dan Giro di Lombardia (seperti André Darrigade).

Klasik sprinter yang umum karena lintasannya yang cenderung datar adalah Milan – San Remo, yang dimenangkan empat kali oleh Zabel dan tiga kali oleh juara dunia tiga kali Oscar Freire. Balap klasik satu hari datar yang lain yang penting bagi sprinter antara lain Scheldeprijs, Vattenfall Cyclassics dan Paris-Tours.

Sprinter sukses lainnya

Referensi

[sunting | sunting sumber]

The Complete Cycle Sport Guide, Peter Konopka, 1982, EP Publishing